Pembentukan karakter sangatlah penting untuk setiap manusia terutama pembentukan karakter pada anak. Pembentukan karakter adalah suatu upaya yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada seseorang yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau keinginan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Pembentukan karakter tidak begitu saja terbentuk, ada proses yang dilewati agar karakter dapat melekat dalam diri anak. Mulai dari anak lahir dan tumbuh berkembang menjadi dewasa di lingkungan keluarga, bergaul dengan teman – teman, sekolah, sampai dengan masyarakat. Peran masyarakat sangatlah penting untuk membentuk karakter generasi muda yang berkompeten salah satunya adalah lembaga pendidikan. Pendidikan adalah salah satu solusi yang tepat untuk digunakan dalam membentuk dan membina kepribadian peserta didik. Harus ada upaya yang ekstra dari pendidik sehingga terbentuknya generasi muda yang berkarakter dapat terealisasi. Pendidikan karakter bisa dibentuk melalui pembelajaran langsung maupun tidak langsung dan dilakukan secara terus-menerus agar siswa bisa memahami dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Suasana yang kondusif yang diciptakan oleh sekolah adalah salah satu upaya mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah. Hal tersebut dapat mewujudkan nilai-nilai karakter dalam tindakan sehari-hari di sekolah yang dilakukan oleh semua warga sekolah sebagai suatu kebiasaan. Diharapkan pendidikan karakter di setiap sekolah dapat mencegah meningkatnya perilaku kenakalan remaja di kalangan pelajar seperti perkelahian, pelecehan seksual, kurangnya rasa hormat terhadap orang tua dan berbagai kasus menyimpang lainnya. Memberikan pelatihan keagamaan dan budi pekerti yang baik dapat menciptakan generasi siswa yang unggul dan tangguh serta memiliki daya saing yang tinggi dalam hal positif. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dapat dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat. Melakukan kebiasaan tentang nilai moral luhur kepada siswa serta membiasakan kebiasaan sesuai dengan karakter kebangsaan kepada siswa merupakan upaya mewujudkan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter bukan terletak pada materi pembelajaran melainkan pada kegiatan atau aktivitas yang melekat, mengiringi, dan menyertainya. Hal ini tentunya sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yang berkaitan dengan tugas utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi. Guru berkarakter bukan hanya mampu mengajar, memberikan pengetahuan, maupun kemampuan bersifat intelektual tetapi guru berkarakter juga mampu mendidik, mampu menanamkan nilai-nilai karakter yang positif dan memiliki kemampuan secara emosi dan spiritual. Sehingga guru mampu memotivasi siswa untuk belajar hidup ditengah masyarakat. Menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan secara instan, akan tetapi membutuhkan usaha yang dilakukan secara terus-menerus oleh guru secara konsisten. Hal ini dikarenakan karakter yang terbentuk saat ini mungkin merupakan penanaman nilai-nilai karakter pada masa-masa sebelumnya dan hasil penanaman nilai-nilai karakter pada saat ini mungkin baru akan menjadi perilaku sehari-hari pada tahun berikutnya. Sudah saatnya para pendidik, orang tua, dan masyarakat menyadari dan memperkaya persepsi bahwa keberhasilan atau prestasi itu tidak hanya diukur melalui angka saja, tetapi sebisa mungkin pihak-pihak terkait bisa menciptakan situasi sekolah yang dapat dijadikan tempat untuk menciptakan pengalaman bagi siswa untuk mendapatkan serta membentuk karakter yang baik. Melihat realita umum yang terjadi, maka pembentukan karakter harus ditanamkan sejak dini agar mereka terbiasa melakukan hal-hal positif yang dimulai dari lingkup yang kecil.
Recent Comments